#AkberPiknik : Goa Seropan, Gunung Kidul

By rubikomugglo - November 14, 2014

Perjalanan ini sebenarnya kelanjutan dari pendakian merbabu saya, saya pulang kerumah jam setengah 3 pagi setelah mendaki merbabu seharian. Setelah menyempatkan tidur selama 4 jam, saya lalu bersiap-siap untuk menyusuri Goa. Pada hari itu, hari Minggu, 9 November 2014. Badan masih sedikit pegal, tapi sudah harus bangun dan bersiap menjemput teman Volunteer Akber Jogja.

Seusai menjemput, kami lalu bertemu di Meeting Point Pom Bensin Jl. Wonosari. Piknik kali ini diinisiasi oleh Volunteer Akber Jogja yang suka dengan kegiatan outdoor, gak melulu kelas. Perjalanan kali ini melibatkan cukup banyak orang, sekitar 20an orang yang mengikuti piknik kali ini. Goa Seropan terletak di Gunung Kidul, kalau dari Jogja mungkin sekitar 1 jam jika ditempuh dengan motor. Saat perjalanan, kita bisa melihat kota Jogja dari atas Bukit, tempat ini juga terkenal sebagai salah satu tempat wisata yaitu Bukit Bintang.

Perjalanan terus dilanjutkan dengan mengikuti jalan utama, terus saja lurus sampai bertemu dengan gardu listrik dan masih lurus terus. Kalau di daerah Gunung Kidul, jangan lupa mencoba soto yang sangat enak, nama warungnya Soto Tan Proyek, dan bagi yang ingin mencoba, silahkan mencicipi belalang, rasanya mirip kulit udang hanya saja lebih gatal. Tapi sayang, ketika kami ke sana, kami tidak mencoba kedua kuliner ini.


Sampailah kita di basecamp penyusuran goa. Disini kita mempersiapkan segala alat yang akan dipakai serta sebelum menyusuri goa, kita akan mendapatkan briefing dari Cave Master kita yang juga Volunteer Akber yaitu Mas Mai Warman. Mas Mai menjelaskan bahwa Goa Seropan ini sebenarnya bukan untuk wisata, tapi untuk studi. Tak perlu berlama-lama setelah berdoa kami lalu mulai menuruni tangga menuju mulut Goa. Dulu tebing Goa Seropan sering dipakai untuk wall climbing.


Mulailah kami menyusuri goa, Mas Mai menjelaskan tentang kontur Goa, Karstifikasi, fossil-fossil dan sebagainya. Jujur saja, saya tidak terlalu memperhatikan penjelasan ini karena terlalu sibuk melihat kanan dan kiri. Penampakan Stalaktit dari Goa ini sangat menawan, banyak Stalaktit menggantung di atap Goa. Arus sungai bawah tanah yang berada di Goa Seropan ini juga cukup deras. Di Goa Seropan caving dilakukan dengan berjalan kaki, berbeda dengan beberapa tempat dimana mereka menyusuri Goa dengan Tube.


Daya tarik dari Goa Seropan adalah air terjun bawah tanah, sangat indah ! debit airnya juga lumayan besar. Setelah puas berfoto kami melanjutkan penyusuran ini ke tempat yang lebih dalam, disini terdapat beberapa batuan muda dan baru pertama kali saya melihat batu muda seperti itu. Saran untuk yang ingin caving, siapkan sepatu outdoor yang layak dan jangan lupakan sarung tangan. Banyak sepatu teman-teman lain jebol karena kerasnya batu karst.



Kedalaman Goa Seropan ini sekitar 40 M dibawah tanah dengan panjang Goa sekitar 500m. Sampai pada ujung goa kami pun beristirahat dan berfoto-foto. Sebenarnya masih ada lanjutan dari Goa Seropan ini, tapi tidak bisa dijelajahi kalau hanya menggunakan kaki, kita harus menggunakan peralatan SRT. Setelah itu kami pun ke tengah goa. Disini kita melakukan refleksi di zona gelap abadi, seketika lampu dimatikan dan kita mulai merenung. Mas Mai menjelaskan bahwa Goa yang gelap ini menjadi habitat hidup untuk berbagai organisme, salah satunya kelelawar dan manfaat kelelawar adalah mereka memakan nyamuk saat kita semua tertidur. Sebuah kontribusi tanpa pamrih, memang selalu ada pelajaran ketika kita mau membaca tanda-tanda dari alam.


Setelah itu kami pun keluar Goa dan bersih-bersih. Tak lama setelah itu, makanan pun datang, nasi sop + ayam dan sambal. Cara yang sempurna untuk menutup petualangan hari itu. Saat matahari mulai terbenam, kami pun pulang ke rumah. Piknik kali ini asik sekali !

Foto oleh : Reza Ardiansyah


  • Share:

You Might Also Like

0 comments